Random: 5 Alasan kenapa kamu harus nonton film Filosifi Kopi (Spolier Alert!)
8:26 AM
Sejak novel Supernova keluar, saya langsung jadi fans berat Dewi Lestari, sayangnya kesukaan saya hanya sampai disitu saja, saya tidak pernah baca novel Dewi Lestari yang lain, termasuk novel Folosofi Kopi yang akhirnya diangkat jadi film.Tapi karena promosi film Filosofi Kopi ini cukup gencar dan menarik perhatian, akhirnya saya putuskan untuk nonton dan saya kasih 2 jempol untuk film ini :)))
Film Filosofi Kopi dibintangi oleh Chico Jerico, Rio Dewanto, dan Julia Estella. Pada dasarnya film ini bercerita tentang kopi (ya iyalah). Or at least, Kopi adalah benang merah dari semua permasalahan yang ada di film ini. Awalnya Ben (Chico Jerico) dan Jody (Rio Dewanto) ditantang ikutan kompetisi membuat kopi ter-enak se-Indonesia. Sekalipun ragu, akhirnya mereka memutuskan ikut kompetisi ini karena membutuhkan uang untuk menutup hutang-hutang yang mereka miliki. Pada satu titiik, mereka berpikir telah berhasil menciptakan kopi ter-enak, yaitu Perfecto. Namun pemikiran itu berubah sejak mereka bertemu Elle ( Julia Estlee), seorang kritikus kopi yang mengatakan bahwa ada kopi lain yang lebih enak daripada Perfecto. Dari situlah petualangan untuk mencari kopi ter-enak pun dimulai.
Saya tidak akan bahas film ini secara detail, tapi yang pasti film ini sangat berkesan dan positif. Kalau kalian pecinta kopi sih wajb nonton film ini, kalau bukan, then let me tell you 4 reasons why you need to watch this movie!
Terus terang, kadang saya suka geleng-geleng sendiri ketika nonton film indonesia, soalnya kebanyakan akting nya kelas sinetron semua. Tapi saat menonton film filosofi kopi, saya benar-benar disuguhkan tontonan fresh dengan kualitas akting diatas rata-rata yang jarang saya temukan di film Indonesia. Tidak hanya kemampuan acting yang baik, namun dialog yang dibawakan pun tidak terasa dipaksakan. Melihat Jody dan Ben seperti melihat 2 orang teman saya yang sedang bercakap-cakap.
Saya suka dengan visualisasi kedai kopi milik Jody dan Ben yang sederhana. Saya juga suka dengan mobil tua yang dikendarai oleh Jody dan motor vespa yang dimiliki Ben. Properti dan settingan yang dipakai di film Filosofi Kopi bisa dibilang dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Film ini tidak mencondongkan barang mewah, kekayaan, atau kehidupan di kota Jakarta yang glamour dan serba mentereng. Oh, satu hal lagi, tiap kali saya nonton film, pasti saya selalu memperhatikan wardrobe yang dipakai oleh para aktor dan aktris nya, dan pada bagian ini pun film Filosofi Kopi saya anggap sukses memperlihatkan bagaimana kebanyakan masyarakat Indonesia berbusana. Tidak ada baju-baju lebay dengan potongan super mini atau baju berwarna-warna gonjreng yang terkesan norak.
3. Klimaks cerita yang tidak terduga
Kecuali kamu sudah baca bukunya, saya rasa kalian akan cukup surprise saat menonton adegan klimaks film ini. Saya pikir awalnya puncak dari cerita Filosofi Kop adalah pada saat Ben dan Jody berhasil memenangkan kompetisi membuat kopi terenak se-Indonesia, tapi ternyata saya salah. Dan cara film ini membawa kita pada bagian puncak pun sangat santai, tidak bikin tegang ataupun ditambah bumbu-bumbu sound effect yang bikin jejeritan.
Sekalipun topik general yang dibahas dalam film ini adalah kopi, namun salah satu moral penting yang bisa kita petik dari Filosofi Kopi adalah kita diharapkan untuk selalu gigih dan pantang menyerah dalam mengejar passion kita. Menonton Ben yang benar-benar tekun dan bersemangat untuk membuat kopi ter-enak, menginspirasi saya agar tidak lesu dalam mengejar cita-cita ataupun dalam mengerjakan hal-hal lain yang saya cintai (seperti blogging dan make up).
Banyak yang bilang setelah nonton Filosofi Kopi bawaannya jadi ingin minum kopi juga, tapi saya tidak tuh, biasa saja, karena memang dari sana-nya saya bukan pecinta/peminum kopi (pengetahuan saya tentang kopi cuma sebatas kopi arabika saja :D) . Sekalipun demikian, saya tetap bisa menikmati film ini dan segala konflik didalamnya. Bagi kalian yang masih ragu untuk nonton film ini, mendingan jangan terlalu banyak mikir dan langsung tonton saja film nya. Dijamin suka!
3 comments
Duh belum nonton nih.. jadi penasaran :D
ReplyDeleteayo mba ditonton film nya...rame banget!
Deletesepertinya menarik ya...apakah ini suatu perjuangan atau rasa..sebab sebegitu menarik perhatian..
ReplyDelete