Bagaimana rasanya menjadi seorang pembunuh dan harus menutupi fakta busuk tersebut?

Pertanyaan diatas bisa dibilang menjadi topik utama yang diangkat dalam serial berdurasi sekitar 43 menit ini. Pertama kali saya mendengar serial ini dari Ci Irene BandarKrupux yang pernah menyebutkan kalau dia tidak sabar menunggu kelanjutan dari How to Get Away With Murder. Saat itu saya jadi penasaran, memang se-rame apa sih serial ini sampai begitu dinanti-nanti? Apakah se-seru Secret Garden? Atau jangan-jangan ceritanya bikin mewek bombay seperti kisahnya Oshin? :D. 



Bagi saya yang sangat picky dalam menonton film, bisa dibilang sejak episode pertama sudah kepincut dengan serial yang dibintangi oleh Viola Davis yang terkenal lewat film Prisoner. Singkat cerita, akhirnya saya pun mendownload 11 episode How To Get Away With Murder yang sudah tayang di tv. Nomgong-ngomong, ternyata serial ini diproduseri Shonda Rymes loh. Sudah banyak sekali serial TV populer yang tidak hanya di produseri namun juga ditulis naskah nya oleh wanita berumur 45 tahun ini, sebut saja Grey's Anatomy dan Scandal. Kalian tahu, kan, seberapa seru kedua serial itu? Nah, bersiaplah untuk merasakan ke-seruan yang sama, atau bahkan lebih, saat menonton How To Get Away With Murder.

How To Get Away With Murder bercerita tentang kehidupan Annalise Keating (Viola Davis), seorang dosen hukum di sekolah tinggi ternama Middleton School of Law, yang merekrut 5 orang mahasiswanya (The Keating Five) untuk magang di firma hukum miliknya. Permasalahan dimulai ketika seorang mahasiswa ditemukan mati terbunuh. Berbagai kejanggalan membuntuti kasus tersebut, namun ketika titik terang mulai terlihat, The Keating Five malah terlibat kasus pembunuhan lain. Dan sekarang, Annalise beserta mahasiswanya harus berusaha menutupi pembunuhan tersebut. 

Saat ini season 1 How To Get Away With Muder masih diputar di US dan diperkirakann akan selesai pada akhir February 2015. Sekalipun season 1 nya masih belum selesai, namun ada 4 hal menarik yang sudah bisa saya simpulkan dari serial ini. 

Oke deh, saya sebenarnya tidak terlalu nge-fans dengan beberapa hal esktrem yg Annalise Keating lakukan untuk memenangkan kasusnya, ataupun ketika dia mengaku mencintai suaminya tapi tetap selingkuh juga. Well, obviously she's only human and has flaws. Namun harus saya akui, kegigihan dan kecerdasannya sebagai seorang pengacara patut diacungkan jempol. Apalagi dia selalu tampil to the max, lengkap dengan jaket kulit, false lashes, dan wig. Saya paling suka dengan adegan ketika dia harus berusaha meyakinkan The Keating Five yang sedang panik agar percaya kepada dirinya. Dan Annalise ini salah satu karakter yang paling realible yang pernah saya lihat di TV (saingan dengan Michonne dari Walking Dead). Ibaratnya, kalau harus memilih 1 orang untuk menemani saya jatuh ke dalam sumur, pasti Annalise lah yang saya pilih. Why? Karena saya yakin dia dapat mengeluarkan kami berdua dari sumur tersebut. 

Semangat saya untuk kembali ke bangku sekolah masih sangat berkobar-kobar, makanya setiap kali nonton film yang menonjolkan kehidupan pelajar, baik itu high school student atau mahasiswa, saya selalu merasa excited, termasuk saat menonton film How To Get Away With Murder yang memperlihatkan keseharian mahasiswa hukum di Middleton School of Law yang sibuk dengan tugas sekolah, ujian, dan persaingan. Satu hal, sekalipun ceritanya sama-sama tentang pelajar, tapi jangan bayangkan serial ini akan mirip Glee atau High School Musical yang unyu-unyu itu ya, karena genre nya jelas beda.                                                                                                                                                                                                                                                                            

Kalau disuruh menjawab apa yang membuat saya suka sekali dengan serial ini, jawabannya adalah:  plot ceritanya yang tidak biasa dan sangat cepat. Bahkan sejak episode 1 kita sudah disuguhkan cuplikan tentang why these students need to get away from murder. Para penonton pun ikut dibawa kedalam benak setiap pelaku dan ikut merasakan kecemasan yang mereka alami. Entah saya yang lebay atau apa, tapi terus terang saya jadi ikutan gelisah gara-gara mahasiswa ini melakukan pembunuhan yang sama sekali tidak mereka rencanakan.

Kalau kalian belum pernah nonton serial ini, coba tonton deh, it's worth the hype! Di US sana, malah serial ini masuk nominasi Golden Globe Award 2015 untuk Best Actress in Television Series Drama Series (Viola Davis). Benar-benar tidak sabar untuk nonton sisa season 1 dari How To Get Away With Murder, pasti semakin seru!

Sekian postingan saya kali ini, see you next time :)