A Chick With Lipstick

Hey Girls!

 I've mentioned before in my Birthday's Wish list that I wanted to have Conair Hot Clips Multi-Size Hot Rollers, and my wish came true! My boyfriend got me this Conair Hot Clips Multi-Size Hot Rollers on my birthday, and I was beyond happy, because after my accident with the curling iron, I kinda traumatized to use that type of  curler tool and end up with me not curling my hair for months. But now it's all change and I am back with my curly hair using the Conair Hot Clips Multi-Size Hot Rollers.

And there's actually several type of hot rollers from Conair, but I particularly drawn to this type because Conair Hot Clips Multi-Size Hot Rollers came with multi size roller. They are 20 ceramic flocked rollers: 8 large rollers, 6 medium rollers, and 6 small rollers. It also came with 20 heated clips. With this various size of rollers we could achieve  tight curls, full curls, and also bouncy curls. 

To use this hot rollers is very simple, I just have to plug in the cord, and then the red light will go on and the rollers will heat up quickly. I would know the rollers is ready to use when the ready dot on one of the roller turn transparent white. The fastes way to heat the rollers and clips is by closing the lid of the hairsetter so it will keep the temperature inside,  and once the rollers reach the temperature I want, I can start to setting my hair. When I finish using it, I will let hairsetter to cool down first before store in a safe place. 

How I curl my hair with this hot rollers is not as simple as I thought it would  be. First of all, for someone that's not using hair rollers too often, it would be slightly difficult using the hot rollers for the first couple of times. I was having a hard time putting the rollers on my hair and how to clip it. But basically, what I do is I place ends of my hair on the roller and wind toward scalp. I roll up my hair firmly, and remove clip from heated rail and secure it over the roller and so on. For the pics below, I didn't use hairspray or any hair products.

So here's my thought about Conair Hot Clips Multi-Size Hot Rollers. I think this product save my time so much. When I used the curling iron, it would get me around 30 minutes from heating up the wand to getting my hair curled and ready . But when I use this hot roller, it only takes me around 15 minutes to put all the hot rollers to my hair. Also for someone that tends to sweat when applying make up, I find this hot rollers is a life changing. Because when I used the curling iron, my make up would be melting by the time I finished curling my hair. But with hot rollers I can just roll my hair then do my make up, and when make up is done my hair is also done and no sweat at all. I also don't have to deal with the risk of getting a burned skin again using this hot rollers. 

However, I find that I could only get a certain type of curls with this hot rollers. With that being said,  Conair Hot Clips Multi-Size Hot Rollers provides a limited style of curled hair and not as much as curling iron. Other thing in my cons side is the rollers can be very hot to touch and become difficult to place on my hair. Also the clip that's suppose to secure the hair to the rollers sometimes weighing down the hair and it pulled down the roller. It's always happened especially when I rolled up my hair against my face, everytime I did that the clip wont stay put. And yes, Conair Hot Clips Multi-Size Hot Rollers is not travel friendly. It's great if I use it at home, but it's too big to carry around for travel.

Even with all the cons from this product, I am still loving my hot rollers. I feel happy enough with the curl that I achieved using this product, and the curls actually last for hours for my medium texture hair ( my hair texture is either fine nor coarse). I have to say though, hot rollers is definitely not for everybody, but it's a great alternative to curl your hair without using a curling iron. And if you are looking for volumes, then hot roller is a perfect choice

Total jam saya menggunakan seluruh rangkaian produk ini adalah 8 jam. Dapat dilihat dari foto-foto diatas bahwa hasil dari penggunaan produk ini sangat natural dan cukup tahan lama. Pada jam 1 siang, muka saya tetap terlihat fresh dan tidak berminyak. dan FYI, saya tidak men-touch up make up saya sama sekali. Pada jam 5 sore, apabila dilihat dari dekat, foundation dimuka saya masih ada, namun di beberapa area seperti hidung dan dagu, foundation nya sudah agak hilang. Muka saya juga terlihat agak mengkilat.

Dari pengalaman saya menggunakan ke 4 produk dari seri Simply Stay saya merasa cukup puas dengan hasil nya. Apalagi harga dari produk-produk ini cukup terjangkau. Produk favorite saya adalah Liquid Foundation karena formulanya sangat ringan di kulit dan hasilnya cukup natural. Bagi kalian yang sehari-harinya ingin menggunakan make up namun masih bingung mau pilih produk apa, saya sangat recommend produk Simply Stay dari Mustika Ratu ini karena cocok untuk sehari-hari dan ramah di dompet juga.

 Oh iya, review kali ini merupakan bagian dari partisipasi saya dalam "Everyday with Simple Stay" Blogging Competition [1] yang diorganisir oleh B Blog Indonesia dan disponsori oleh Mustika ratu. Wish me luck ya and I'll see you in my next post!

Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwasalah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya.

“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?”

Bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibun tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Mataharisudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya: “Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang.” “Ya tadi saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kau bisa mengejarnya,” kata paman itu.

“Baiklah paman, terima kasih!” kata Bawang putih dan segera berlari kembali menyusuri. Hari sudah mulai gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.

“Permisi…!” kata Bawang putih. Seorang perempuan tua membuka pintu.

“Siapa kamu nak?” tanya nenek itu.

“Saya Bawang putih nek. Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam ini?” tanya Bawang putih.

“Boleh nak. Apakah baju yang kau cari berwarna merah?” tanya nenek.

“Ya nek. Apa…nenek menemukannya?” tanya Bawang putih.

“Ya. Tadi baju itu tersangkut di depan rumahku. Sayang, padahal aku menyukai baju itu,” kata nenek. “Baiklah aku akan mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu disini selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun, bagaimana?” pinta nenek.Bawang putih berpikir sejenak. Nenek itu kelihatan kesepian. Bawang putih pun merasa iba. “Baiklah nek, saya akan menemani nenek selama seminggu, asal nenek tidak bosan saja denganku,” kata Bawang putih dengan tersenyum.

Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil bawang putih.

“Nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Dan aku senang karena kau anak yang rajin dan berbakti. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!” kata nenek.

Mulanya Bawang putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap memaksanya. Akhirnya Bawang putih memilih labu yang paling kecil. “Saya takut tidak kuat membawa yang besar,” katanya. Nenek pun tersenyum dan mengantarkan Bawang putih hingga depan rumah.

Sesampainya di rumah, Bawang putih menyerahkan baju merah milik ibu tirinya sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya. Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, didalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking gembiranya dan memberitahukan hal ajaib ini ke ibu tirinya dan bawang merah yang dengan serakah langsun merebut emas dan permata tersebut. Mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan hadiah tersebut. Bawang putih pun menceritakan dengan sejujurnya.

Mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya berencana untuk melakukan hal yang sama tapi kali ini bawang merah yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di rumah nenek tua di pinggir sungai tersebut. Seperti bawang putih, bawang merah pun diminta untuk menemaninya selama seminggu. Tidak seperti bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya bermalas-malasan. Kalaupun ada yang dikerjakan maka hasilnya tidak pernah bagus karena selalu dikerjakan dengan asal-asalan. Akhirnya setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi. “Bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu?” tanya bawang merah. Nenek itu terpaksa menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang ditawarkan. Dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan tanpa mengucapkan terima kasih dia melenggang pergi.

Sesampainya di rumah bawang merah segera menemui ibunya dan dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya. Karena takut bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih untuk pergi ke sungai. Lalu dengan tidak sabar mereka membelah labu tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut, melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-lain. Binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya hingga tewas. Itulah balasan bagi orang yang serakah.

Sekian postingan kali ini, thank you for Manda & Hani for making this collaboration happen! Semoga kedepannya kita bisa kolaborasi lagi ya! Dan special thanks buat Afifah ( adik nya Manda) untuk ilustrasi kerennya!

I'll see you all in my next post, and have a nice day!

Hey Girls!

 I am back with another review from eyes product. This time I am going talk about the one and only Shu Uemura Eyeshadow. I bought my first Shu Uemura eyeshadow around a year ago and it was this pearly gorgeous eyeshadow, G White Rainbow. I decided to buy it after I saw my dance teacher using it, and I thought the color was expectationaly pretty and unique. Anyway, I didn't know that for a single tiny refill pressed eyeshadow (without a container) the price was so expensive , I remember it was around IDR 140.000.

So after that purchase, I avoided to buy other product form Shu Uemura for a while until finally I felt my Shu Uemura pressed eyeshadow needed a container. So I ordered right away when I saw an online shop held a discount for Shu Uemura products.  And not only I ordered a container which is enough for 2 pressed eyeshadow, but I also ordered another refill eyeshadow to accompany my old SU eyeshadow. And that's the story how I end up with this eyeshadows and the custom case.